Ore ga Suki nano wa Imouto dakedo Imouto ja Nai Volume 1 Chapter 1 Part 1 Bahasa Indonesia


Chapter 1: Alasan Adikku dan Aku Menjadi Penulis Light Novel (Part 1)


"Aku pulang~!"

Aku membuka pintu ke rumah dan melihat sepasang sepatu yang tersusun rapi.

Sepertinya adikku sudah pulang.

‘Dia cukup cepat walau dia bekerja sebagai OSIS ……’, pikirku, tapi aku segera menyadari kalau akulah yang terlambat pulang.

Yah, aku bahkan menyulitkan diri untuk pergi ke Akihabara karena ingin membeli rilisan terbaru.

Aku membawa tas yang berisi hampir sepuluh light novel dan mencoba naik ke atas dengan diam-diam.

“Selamat datang, Onii-chan. Kamu terlambat pulang."

Namun, pintu ruang tamu tiba-tiba terbuka dan Suzuka yang memakai celemek di atas seragam sekolahnya keluar.

Aku tersentak seperti seorang anak yang ketahuan ingin mengerjai.

"Aku yakin sudah bilang untuk menghubungiku jika kamu akan terlambat?"

"T-Tidak, yah, ini baru jam enam lewat, belum terlambat, 'kan?"

“Ini menyangkut waktu makan malam. Orang-orang menyebutnya etiket. ”

Setelah mengatakan itu, Suzuka melihat tas yang aku bawa.

"Kamu pergi ke Tokyo lagi hanya untuk membeli light novel?"

“Aku ingin mendapatkan rilis baru sesegera mungkin. Dan juga, ada fasilitas untuk membelinya di toko-toko yang kamu tahu? Mana mungkin aku bisa mengabaikan itu, terutama sebagai pencinta light novel ……! ”

"Aku tidak mengerti."

Suzuka dengan mudah membalas kata-kataku yang penuh emosi dan berjongkok tanpa ekspresi di pintu masuk, dan memperbaiki posisi sepatu yang baru kulepas.

Cewek yang benar-benar tampak keras, memiliki wajah serius dari awal hingga akhir pembicaraan kami, dan punya sikap yang dingin ini adalah adik perempuanku.

Nagami Suzuka ー ー seorang murid SMP kelas 3 serta ketua OSIS dari sekolah bergengsi untuk perempuan muda, Hakuou Jogakuin.

Dia adalah manusia sempurna yang memiliki nilai bagus, memiliki bakat atletik yang hebat, sangat populer, dan bahkan memiliki karisma kelas atas.

Bahkan di rumah, dia hebat dalam pekerjaan rumah, hanya saja sulit untuk menemukan kesalahannya.

Kepribadiannya tenang, dingin, dan tenang, dan dia juga rajin. Udara di sekelilingnya yang selalu terasa elegan, dan walaupun badannya kecil, kau bisa merasakan martabat darinya.

Penampilannya, yah, meskipun mungkin tidak pantas bagiku, kakak laki-lakinya, untuk mengatakan ini, tapi dia adalah gadis cantik yang akan menarik perhatian 10 orang jika ada 10 orang.

Kau mungkin akan berkata kalau aku tidak punya hak untuk memuji adik perempuanku sejauh ini.

Tapi sayangnya, semua yang kukatakan adalah kebenaran.

Selain itu, bukan berarti itu akan memberiku keuntungan dengan melakukan itu. Bahkan, aku malah terganggu olehnya.

"Selain itu, kamu bahkan mencoba bersembunyi dariku dan menyelinap ke kamarmu."

"Jangan membuatnya terdengar buruk. Aku melakukannya untukmu juga, tahu. Kamu, kamu benci light novel ini atau hal yang bersifat otaku, 'kan? ”

“Bukannya aku benci hal otaku. Aku hanya tidak memahaminya dengan baik. "

“Untuk tidak bisa memahami kesenangan dari light novel, kamu kehilangan 120% hidupmu! Yosh, kalau begitu, aku akan mengajarimu tentang kehebatan ligjt novel ー ー ”

"Tidak, makasih."

Suzuka menolak dengan wajah serius.

……yah, aku juga agak aneh karena aku masih mengatakan itu walau aku sudah tahu bagaimana dia akan menjawab.

“Daripada itu, Onii-chan. Seragammu terlihat sangat berantakan. "

Suzuka berkata begitu dan mengulurkan tangannya dan mulai meluruskan seragamku.

“Baru dicuci kemarin, tapi sudah agak kotor. Dasimu juga longgar. Kancing di lengan bajunya hampir lepas, dan juga, sepatumu terlihat kotor. Apa yang terjadi?"

“…… tidak, yah, aku tadi melihat anak kucing yang memanjat pohon tapi tidak bisa turun di perjalanan pulang saat aku melewati taman. Pemiliknya, seorang gadis kecil, menangis, jadi aku pikir aku harus membantunya. ”

"...... Itu sangat mengagumkan untuk orang sepertimu."

“Yah, kamu tahu, 'kan? Dalam keadaan seperti ini, tokoh utama dari light novel tentu akan membantu, bukan? ”

"Aku tak mengerti apa yang kamu katakan."

Wajah Suzuka yang terkesan langsung berubah menjadi dingin.

“Bagaimanapun, sebagai seseorang yang bertujuan untuk menjadi penulis light novel, aku pikir seseorang harus selalu bertindak dengan cara yang tepat untuk memahami perasaan tokoh utama dalam light novel. Un."

"Tolong hentikan rasa puasmu yang tidak masuk akal itu."

"Dan juga, kamu tahu, dengan menyelamatkan anak kucing itu, kisah di mana seorang gadis yang berubah menjadi gadis cantik dan datang untuk membalas bantuan mungkin akan dimulai ......"

"Onii-chan, ayo pergi ke rumah sakit dan memeriksakan kepalamu."

Mata Suzuka sudah menjadi sedingin es dan aku akhirnya sadar kembali.

"T-Tidak, aku tidak bermaksud begitu, oke? Mana mungkin aku serius memikirkannnya seperti seseorang yang memiliki penyakit tingkat menengah, itu hanya untuk imajinasi dan inspirasi untuk menulis light novel! Kamu mengerti, 'kan ?! ”

"Aku benar-benar tidak mengerti."

Dan setelah mengatakan itu, Suzuka menghela nafas dan melanjutkan seperti biasa.

"Onii-chan, tolong tahan dirimu."

Walau dia memberitahuku hal itu setiap hari, mendengarnya mengatakan itu dengan serius seperti ini membuatku merasa sedikit tertekan.

Kurasa kau mengerti sekarang hanya dengan melihat pembicaraan kami, tapi adik perempuanku adalah orang yang tenang.

Hanya saja, kau perlu mengawalinya dengan 'sangat'.

Standarnya adalah dirinya yang luar biasa, sehingga isi dari apa yang dia tunjukkan sangat kaku dan sangat rinci.

Dan, aku selalu menjadi sasaran kekakuannya.

Di sisi lain, kita tak punya cara berinteraksi seperti saudara pada umumnya.

Jika kau berpikir secara umum tentang kakak dan adik perempuan, aku yakin (dengan prasangka) kalau itu pasti adik perempuan yang suka memanjakan diri dan kakak yang selalu mengatakan "apa boleh buat" untuk menyayanginya.

Singkatnya, tak ada interaksi yang mengharukan di antara kami.

“Ngomong-ngomong, tolong taruh bajumu di keranjang cucian. Aku akan memperbaiki kancingnya nanti. Dan tolong bersihkan sepatumu sebelum makan malam."

Suzuka menyuruh dengan garing dan kembali ke ruang tamu setelah memberiku tatapan kesal.

"Dan juga, kamu harus mencuci tangan dulu setelah pulang ke rumah."

Setelah mengatakan itu, Suzuka menutup pintu.

Aku menggelengkan kepalaku setelah menghela nafas dalam-dalam, tapi aku segera mengubah suasana hatiku dan pergi ke kamar kecil.

Itulah interaksi di antara kami i dalam kehidupan sehari-hari, jadi aku tidak akan bertahan lama jika aku terus tertekan setiap saat.

…… kalau dipikir-pikir, ada banyak jenis karakter adik perempuan di light novel.

Dan di saat yang sama, karakter kakak juga akan bersama mereka, tapi aku benar-benar kagum dengan mereka, melakukan yang terbaik untuk adik perempuan mereka.

Dalam kasusku, bahkan kesempatanku untuk melakukan yang terbaik sebagai kakak sudah hilang……

Ya, aku bukannya bermaksud sesuatu.

Hanya saja, aku berpikir kalau terkadang, saudara seperti itu patut ditiru.

Nama saya Nagami Yuu. Aku sering mengklaim diri saya sebagai siswa SMA kelas 1 yang normal dengan nilai menegah keatas dan tidak punya keahlian khusus. Penampilaku.... bisa dibilang biasa. Satu-satunya hal yang membedakanku dari orang lain adalah bahwa aku suka light novel. Dalam kasusku, aku tidak hanya membacanya tapi aku juga menulisnya.

Aku mengikuti kontes light novel setiap tahun sejak SMP kelas 1. Masalahnya, aku selalu kalah di babak penyisihan pertama. Yah, itu tidak masalah, kurasa. Tidak peduli berapa kali aku kalah, itu masih impianku untuk menang dan debut sebagai penulis light novel. Itulah jawabanku saat aku membahasnya dengan orang tuaku. Saat ini, menjadi otaku tidak seaneh itu lagi, tahu?

Keluargaku terdiri dari empat orang: adik perempuanku, orang tuaku dan aku. Karena kedua orang tuaku bekerja, kami dapat tinggal di rumah yang layak dengan penghasilan yang layak. Mereka sangat sibuk sehingga sering kali mereka tidak pulang sama sekali. Karena itulah aku dan adik perempuan sering hidup sendirian .... Tapi aku tidak merasa kesepian sama sekali.

Sudahlah, akj punya masalah yang berbeda saat ini. Lebih tepatnya, keadaan saat ini.

"……… .."

"…………… .."

Suzuka dan aku duduk saling berhadan di ruang tamu sambil makan malam. Kami menggerakkan sumpit kami tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Masakan Suzuka benar-benar lezat tapi dalam situasi yang canggung ini sepertinya rasacl makanannya hilang. Karena itulah aku mencoba berbicara dengannya beberapa kali tapi ......

"Hei Suzuka, apa tidak masalah jika aku menyalakan TV?"

"Saluran mana yang ingin kamu tonton?"

"Aku benar-benar tidak ingin menonton sesuatu yang spesifik, tapi ...."

"Kalau begitu itu penolakan. Aku benci hal-hal yang berisik."

Dan begitulah kapalnya tenggelam, menurutku. Namun, hari ini aku memutuskan untuk berusaha dan mencobanya lagi.

"Kamu tahu…. Apakah kamu tidak merasa kesepian hanya makan malam  berdua? "

"Apa boleh buat, ayah dan ibu harus pergi bekerja."

"Tapi tetap saja, tidak berbicara sedikit pun itu aneh ...."

“Itu poin yang sah. Silakan saja. "

Jadi itu berarti ... Aku harus memutuskan suatu topik? Bukankah agak aneh memulai percakapan antara anggota keluarga dengan "Silakan"? Baiklah, ayo kita gunakan kesempatan ini untuk memulai pembicaraan yang bagus.

"Uhhhm, jadi bagaimana kehidupan sekolahmu?"

"Biasa saja."

"Hei, kau tidak bisa mengakhirinya begitu saja! Apakah kau tahu prinsip "catch-ball" percakapan?!"

"Walau kamu mengatakan itu, itu menggangguku jika kamu terus menanyakan hal yang tidak jelas."

“A-aku mengerti. Lalu, Bagaimana pekerjaanmu sebagai ketua OSIS? "

"Kami akan mengisi dokumen hari ini."

"Seperti yang kukatakan, tidak bisakah kamu mencoba sedikit memperluas jawabanmu?

"Bagiku, tidak ada hal yang menarik untuk dibicarakan, jadi apa boleh buat. Bagaimana denganmu, Onii-chan? Apakah kamu tidak pumya hal yang menarik untuk dibicarakan?"

"Aku? Aku ..., yah, oh benar. Beberapa waktu yang lalu, aku menemukan novel yang menarik. Aku sudah membaca banyak light novel tapi masih banyak yang menarik di sana dan …… "

"Maaf, tapi meski kamu berbicara tentang light novel, aku benar-benar tidak memahaminya."

"Ya, aku tahu ... .."

Percakapan berakhir begitu saja. Berpikir tentang itu, kami benar-benar tak punya hal yang menarik untuk dibagikan.

Dan makan malam pun berakhir. Adik perempuanku pergi ke dapur untuk mencuci piring dan aku berjalan ke kamarku setelah menyiapkan bak mandi.

Hubungan kami sebagai saudara kandung sudah seperti itu sejak awal. Kau pasti berpikir kalau ada tembok di antara kami.

"Kenapa jadi begini ...?"

Aku sedang duduk di bak mandi sambil melihat langit-langit. Sejak kapan ... ya, sejak saat itu tentunya.

Kenangan lama, gambaran wajah menangis muncul di benakku.

"Memikirkannya sekarang takkan mengubah apa pun, ya."

Aku keluar dari bak mandi sambil menggumamkan kesimpulanku.

Sambil berjalan menuju kamarku, aku memutuskan untuk mengetuk tetanggaku, kamar Suzuka, mengatakan kepadanya kalau kamar mandinya terbuka. Setelah mendengar samar "Ya" di sisi lain, aku pergi ke kamarku sendiri.

Mengesampingkan hal-hal tentang saudara perempuanku, aku mulai menyusun rilisan terbaru yang kubeli hari ini.

"Delapan, sembilan, sepuluh ... Kalau begitu, yang mana yang harus aku baca?"

Aku bertanya-tanya mana yang harus kupilih. Dalam gaya hidupku saat ini, ini adalah waktu yang paling menarik. Setelah bertanya-tanya sebentar, aku memutuskan untuk mengambil jilid ketiga [Sky Magic Guardian] atau singakatannya [Sukamaga]. Ini ditulis oleh Enryuu Houmura-sensei, seorang penulis yang sangat  kukagumi. Plot utama adalah tentang perang antarfraksi dan pertempuran sihir di udara.

“Terakhir kali aku berhenti di bagian yang cukup menarik. Coba kulihat…."

Setelah meletakkan sisa novel ke dalam tas lagi, aku berbaring di tempat tidur dan memasuki dunia Sukamaga.

Membaca sekitar dua jam, aku merasa puas dan menutup buku itu. Masih membengkak dalam ingatan, perlahan aku berdiri.

“Oh cahaya tak berujung yang bergerak di surga ……..Taatilah kehendakku dan bersihkan ketidakmurnian ini! Divine Ray !!! "

Sambil mengucapkan itu, aku menjangkau ke ruang kosong. Tentu saja, mana mungkin ada cahaya suci yang keluar dari tanganku. Tentu saja takkan ada pahlawan yang menungguku setelah aku mengalahkan musuhku. Tetap saja, itu wajar untuk bersemangat setelah membaca novel yang bagus, kan? Akhir-akhir ini rasanya seperti aku terlibat dalam fantasi ini, tapi aku ingin percaya bahwa semua orang bertindak seperti itu begitu mereka sendirian. Pada kenyataannya, ini semua membantuku dalam menulis tokoh utama dan cerita light novel yang realistis, jadi kurasa tidak masalah.

"Bagaimanapun, kata-kata ini sangat keren ... Aku akan mengambil arah yang sama dalam novelku berikutnya."

Beralih ke mejaku, aku menekan tombol power di notebookku. Aku memutuskan untuk mulai menulis sebelum panas yang kudapatkan dari Enryuu-sensei akan hilang. Saat memulai perangkat lunak, sesuatu jatuh ke mataku.

"Pemenang hadiah utama, ya, itu hari ini ya."

Hadiah utama yang kubicarakan adalah yang selalu kuimpikan. Gerbang menuju kesuksesan bagi penulis light novel. Memenangkannya berarti debut instan. Sayangnya, aku juga kalah di yang ini dari awal.

"Ha ha! Tidak masalah sedikitpun. Apa pun yang terjadi, aku akan terus ikut sampai aku menang! "

Setelah menyemangati diriku dengan kata-kata ini, aku membuka browserku untuk melihat pemenangnya. Menginformasikan diri sendiri juga merupakan bagian penting dalam bisnis ini.

"Tapi ... dengan siapa aku mengarahkan alasan ini? Ugh, lupakan saja! Hasil!

Aku melihat novel yang menang kali ini.

[Kisah seorang adik perempuan yang mencintai kakaknya terlalu banyak untuk diatasi.]

"I-itu judul yang cukup sederhana."

Menghadapi judul yang begitu kuat, aku mengerang. Akhir-akhir ini, judul-judul novel ringan tampaknya semakin berkembang tapi ini hanya pada tingkat yang lain.

“Dilihat dari namanya, sepertinya itu rabucome (TL: love comedy). Nama penulisnya adalah… .uhm..Towano Chikai? Nama yang aneh. "

(TLN: Towano Chikai berarti janji abadi)

Yah, sepertinya nama pena itu tidak penting, kurasa. Yang penting adalah novel itu sendiri. Sejujurnya, judulnya membuatku sangat ingin membacanya. Terutama karena ini tentang karakter adik perempuan. Aku punya banyak light novel di kamarku, tetapi rasio novel dengan adik perempuan pahlawan cukup tinggi. Ah! Kau salah. Bukannya aku membacanya karena itu. Mereka hanya menarik secara umum! Bukan karena aku punya adik perempuan dalam kehidupan nyata!

"Lagi ... Pada siapa aku mengarahkan alasan ini...? Meski begitu, rabucome seperti ini yang menang, itu benar-benar menunjukkan kalau industri lught novel telah berubah. "

Menghentikan diriku, aku melihat komentarnya. Di mana pun aku melihat, hanya ada komentar yang sangat bagus dari anggota panitia seleksi.

"Yang ini menempatkan setiap adik perempuan bekerja di belakangnya sendiri!" Atau "Kelucuan tak tertandingi yang datang seperti badai adalah bagian terbaik!" Atau "Ketika ini dirilis, itu akan menyebabkan gempa bumi parah di industri rabucome! "

Karena komentar seperti ini, harapanku tumbuh besar-besaran. Sambil membuat memo di smartphoneku mengingatkanku untuk membelinya.

"Kalau begitu, kurasa sudah waktunya untuk melanjutkan novelku sendiri.", Kataku dan mulai mengetik di keyboard.

Lalu terjadilah.

Tok tok

"Huh? Ya, aku di dalam. "

Menjawab suara dari pintu, aku menoleh. Karena tidak ada yang membuka pintu, aku memutuskan untuk mengambil inisiatif dan membukanya sendiri.

"Siapa itu …… huh?"

Aku langsung membeku. Kenapa? Ya, ada Suzuka yang tak disangka-sangka, berdiri di sana. Untuk adikku datang ke kamarku, hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.

"Suzuka ....?? A-Ada apa?"

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan..."

Aku terkejut karena perkembangan yang tiba-tiba. Tetap saja, Suzuka mengatakan itu dengan wajahnya yang bad-mood seperti biasa.

"Sesuatu untuk dibicarakan ... denganku?"

"Memangnya siapa lagi selain Onii-chan di kamarmu sendiri?"

“Yah tentu saja, karena lemariku bisa tiba-tiba terhubung ke dunia lain dan seorang bishoujo (TL: gadis cantik) akan keluar dari sana. Aku tahu kemungkinannya rendah tapi itu ada di sana."

"Seperti biasa, aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan ... tapi itu bukan masalah sekarang. Bisakah kita bicara?"

"Kamu benar-benar punya sesuatu untuk dibicarakan denganku?"

"Tolong jangan membuatku mengulanginya lagi dan lagi."

Tidak semudah itu, tahu? Tetap saja, dia punya masalah apa, sampai Suzuka yang ITU secara sukarela mendatangiku ..? Aku tidak bisa memikirkan apa pun selain ceramah lainnya.

…… Ini mungkin buruk. Mungkin lebih baik aku meminta maaf sekarang.

“Maaf Suzuka. Biarkan aku meminta maaf karena sudah ribut sebelumnya ... Sepertinya aku mengganggumu. "

"Eh, apa maksudnya itu?"

“Setelah membaca light novel, aku bersemangat dan mulai berpose. Sebagai seseorang yang menyukai light novel, aku tidak bisa menahannya ... Bagaimanapun, berpose itu penting ketika mengucapkan kata-kata keren seperti itu. Tapi aku tidak mengira kamu bisa mendengarnya dari kamarmu. Aku sangat menyesal soal itu. Aku akan lebih berhati-hati lain kali. "

"Onii-chan melakukan hal-hal seperti itu saat kamu sendirian di kamarmu ...?"

"Hm? Menilai dari reaksimu .... apa bukan tentang itu? "

"Ayo kita bicarakan nanti, oke?"

Sepertinya aku menggali kuburanku sendiri kali ini.

"Lalu apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Yah, ini mungkin akan jadi pembicaraan yang panjang, jadi apa tidak masalah jika aku masuk ke kamarmu?"

“Haaaaaa ?!”, aku berteriak tanpa berpikir. Aki tidak bisa menahannya setelah mendengar perkataannya.

“K-Kamu ingin masuk ke kamarku ?! Kenapa?!"

“Karena aku akan merasa tidak enak jika terus berbicara di lorong. Kenapa kamu begitu terkejut tentang hal seperti itu?"

"B-Bukannya aku terkejut atau semacamnya. Ini belum pernah terjadi... "

“Kenapa kamu bertingkah sangat aneh? Apa ada sesuatu di kamarmu  yang tidak boleh kulihat? "

Aku membuat kesalahan dan menjawab dengan "Tidak ada yang seperti itu", membuatnya tampak sebaliknya.

Sambil menjawab "Aku masuk," Suzuka berjalan melewatiku dan masuk ke kamarku.

"Mhm, hari ini sangat bersih."

Suzuka berbelok dan duduk lurus di tempat tidur.

"Kenapa kamu duduk di situ?"

"Hah? Karena hanya ada satu kursi di kamarmu, Onii-chan? "

"Yah, kamu tidak salah soal itu ... itu hanya terasa aneh karena kamu langsung pergi ke sana tanpa bertanya ... dan apa maksud dari [hari ini sangat bersih] itu? "

"Kamu ini bicara apa? Apa kamu kebetulam mendengar sesuatu?"

"Y-Yah, kurasa tidak apa-apa .... Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan ini? Belum lagi saat ini. "

"I wanted to an Onii-chan for an advice.“

"Hah?"

Apa yang baru saja dia katakan? Suzuka harusnya berbicara bahasa Inggris, tapi aku benar-benar tidak mengerti.

"Kenapa kamu membuat wajah bingung seperti itu?"

"Yah, aku tidak mengerti apa yang kamu maksud."

"Tapi aku tidak mengatakan sesuatu yang sulit dimengerti."

"Uhm, apa maksudmu dengan [advice]?"

"Maaf, aku kira kamu mengerti kosa kata sekolah dasar."

“Jangan anggap aku bodoh! Untuk seseorang yang menulis light novel, kosakata tingkat itu harus dimiliki!!"

Hanya saja fakta bahwa aku tidak bisa memikirkan keadaan apa pun di mana Suzuka akan meminta saranKU.

"Kalau begitu aku akan mengatakannya lagi. Aku butuh bantuanmu, Onii-chan. "

“Benarkah itu? Tidak ada kamera di sini atau jebakan apa pun untukku, kan? "

"Aku merasa tersakiti kalau kamu mengatakan itu."

"Tapi, apa boleh buat? Kamu.... Meminta .... Saranku……, tahu? "

“Aku tahu kamu ingin mengatakannya. Biasanya, aku takkan meminta saran Onii-chan. "

Ya, aku tahu itu.

"Hanya saja, aku tak punya pilihan lain selain meminta saranmu...."

"Apa yang terjadi?"

Melihat kondisinya yang serius, aku bertanya padanya tanpa berpikir panjang.

"Sebelum itu, kamu tahu hadiah utama novel, kan?"

"Hah? Tapi tunggu, apa hubungannya dengan saran yang kamu minta?"

"Itu bagian darinya. Dan?"

“Tentu saja aku tahu. Kamu sudah mendengarnya dariku. "

Ini adalah kisah saat aku masih SMP.

Makan malam empat orang yang langka dengan orang tua kami. Percakapan yang biasa tiba-tiba berubah menjadi pembicaraan tentang masa depan. Aku mulai berbicara tentang impianku untuk menjadi seorang novelis dan memenangkan hadiah utama novel. Karena Suzuka juga ada, dia pasti mengetahui itu. Ngomong-ngomong, aku tidak tahu bagaimana, tapi Suzuka mengetahui itu dalam kenyataan, aku ingin menulis light novel. Sebuah misteri.

"Dan lalu, apa hubungannya dengan pembicaraan kita sekarang?"

"........Utama", gumam Suzuka dengan bibirnya yang hampir tertutup.

"Hah? Maaf, aku tidak begitu mengerti. "

"…………..hadiah utama"

"Bisakah kamu berbicara lebih keras, aku tidak bisa mendengarmu seperti itu, tahu?"

Dia berbicara dengan suara kecil sehingga aku tak mengerti perkataannya. Saat aku mengatakan itu, Suzuka mulai bergetar, sementara wajahnya semakin merah. Akhirnya, dia mendatangiku secara langsung dan meneriakkan kata-kata ini:

"KUBILANG AKU MEMENANGKAN HADIAH UTAMA ITU."


………Hah?

Aku butuh satu menit untuk memproses kata-katanya. Ketika akhirnya aku sadar kembali, aku melompat dari kursiku dan mulai berteriak.

"APAAAAAAAAAAAAAAAAAA?!"

"Bisakah kamu tidak bereaksi seperti itu?", Cemberut Suzuka sambil mencibir dengan bibirnya.

“Apa maksudmu kamu menang ?! Apa ini lelucon atau semacamnya ?! "

“Apa aku tampak seperti sedang bercanda? Aku mengatakan yang sebenarnya."

Ini benar-benar tidak tampak seperti dia sedang bercanda. Tapi tetap saja, itu Suzuka. Adikku yang sempurna dan sungguh-sungguh. Dia bukan tipe yang akan membuat lelucon seperti itu.

"Kamu serius, bukan?"

"Ya."

Suzuka menegaskan itu tapi di dalam kepalaku, semuanya berputar-putar dan aku tidak bisa berpikir jernih.

"K-Kamu ... ehm, kamu menulis novel ...?"

Karena itulah pertanyaan pertamaku sedikit melenceng.

"Sejujujurnya itu bukan novel sungguhan... hanya saja aku terkadang menuliskan hal-hal yang aku pikirkan di catatanku."

"Jadi kamu benar-benar menulisnya .... itu sedikit mengejutkan ...... Dan? Kenapa kamu mengirim novelmu ke kontes? "

"Saat kamu meninggalkan bukumu di ruang tamu, aku kebetulan melihat halaman terakhirnya dan melihat iklan poster ..."

"Dan dengan melakukan itu, kamu memenangkan hadiah utama ....?"

"Aku juga melupakannya sampai aku mendapat surat hari ini."

"Surat, kamu bilang? Dari siapa?"

"Seseorang dari departemen editorial. Pada awalnya kupikir itu adalah lelucon atau sesuatu tapi setelah memeriksa isinya dan mempertimbangkannya, aku memutuskan untuk mempercayainya. "

"Memutuskan untuk mempercayainya, ya."

"Ya. Baru-baru ini ada banyak panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Sepertinya itu juga departeman editorial. Aku mengabaikan semuanya sampai sekarang. "

Mendengarkan Suzuka yang tenang untuk sementara waktu, aku merasakan keringat turun dari dahiku. Aku merasa tidak bisa berpikir jernih lagi.

"Tapi, tunggu…?"

Pada saat itu, aku mengingat kebenaran yang penting. Ya, beberapa saat sebelumnya, aku memeriksa hasil kontes.

“Fiuh, itu hampir saja. Aku hampir tertipu. "

“Eh, Onii-chan? Apa yang kamu bicarakan?"

“Bagaimanapun, itu benar-benar sebuah lelucon. Berpikir kalau kamu akan mencoba menipuku seperti itu. Kamu cukup kejam, tahu ?! "

"Apa yang kamu katakan? …… Oh benar, seingatku kamu kalah di babak penyisihan. ”

Tiba-tiba, Suzuka menatapku dengan mata simpatik. Tapi itu tidak akan berhasil!

"Dengarkan baik-baik, tepat sebelum kamu masuk, aku sudah memeriksa pemenang kontes, kamu tahu?"

"Kamu sudah melihatnya?!?"

"Ya. Judul novel yang menang adalah [Kisah seorang adik perempuan yang mencintai kakaknya terlalu banyak untuk diatasi.], kamu tahu? "

Ya, aku mengatakannya langsung ke wajahnya, mana mungkin Suzuka akan menulis novel rabucome adik perempuan seperti itu.

"Ugh …… itu ...."

"Itu apa?"

Pada saat itu, dia mulai memelototiku dengan wajah merah padam. Tiba-tiba, dia berdiri dari tempat tidur dan pergi ke kamarnya sendiri, hanya untuk kembali beberapa saat kemudian. Dia memberiku setumpuk kertas ukuran A4.

"I-Ini dia."

"Seperti yang kukatakan…."

Aku akan menyuarakan keraguanku lagi saat mataku tertuju pada kertas di tanganku.

"Apa?!"

Di halaman pertama, memang ada judul [Kisah seorang adik perempuan yang mencintai kakaknya terlalu banyak untuk diatasi.] Dan bahkan nama penanya pas.

“Ini adalah naskah yang aku tulis ……. Apakah kamu akan percaya dengan itu? "

"Eh? Tapi….? Serius ?! "

"Aku serius sejak awal!"

Apakah ini benar-benar naskahnya? Itu berarti ... Suzuka benar-benar memenangkan hadiah utama, 'kan?

“A-Apa tidak masalah jika aku membacanya sekarang?”, Aku bertanya dengan antusias.

"Hah? Membacanya? Sekarang? Sini?"

"Tentu saja! Bagaimanapun, ini sebuah light novel!"

"Aku masih belum mengerti! Alasan macam apa itu?! "

"Aku tidak bisa memastikan kalau ini novel pemenang hadiah utama jika aku tidak membacanya?!"

Saat aku mengatakan itu, Suzuka menggumam pelan, "Tapi ...." dengan wajah merah. Itu reaksinya yang baru.

“A-aku mengerti. Jika itu perlu untuk membuatmu percaya padaku ... "

Setelah hening sejenak, dia melanjutkan.

“Novel ini murni karya fiksi, oke ?! Sama sekali tidak ada hubungan antara buku ini dan hubungan kita, oke? Tidak mungkin hal seperti itu akan terjadi di kehidupan nyata, jadi jangan salah paham! "

"O-Oke, aku mengerti. Jika kamu bilang begitu, maka tidak masalah. Aku tidak akan mencampuradukkan kenyataan dengan fiksi. Karena itu, aku akan mulai membaca, oke? "

Setelah mendapat izin dari Suzuka, aku membalik halaman dan mulai membaca.

…… Maksudku, kamu memenangkan hadiah utama dengan judul itu dan bahkan sebuah rabucome adik perempuan, tahu? Naskah yang luar biasa seperti itu ada di depan mataku saat ini. Aku tidak sabar untuk membacanya.

Dengan konsentrasi yang belum pernah ada, aku terus membaca.

Kisah dimulai dengan dunia nyata sebagai panggungnya. Saudara kandung yang dibesarkan dalam keluarga yang bisa kau temukan di mana-mana.

Sang tokoh utama, Ryou ditulis seperti seorang ikemen sungguhan (TL: Pria yang sangat tampan) dan adik perempuannya, Yuuka, adalah orang yang pemalu dan sering berubah. Meskipun mereka sangat berbeda, mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam hubungan yang canggung. Hingga suatu hari, ketika adik perempuan itu tiba-tiba mengaku kepada kakak laki-lakinya. Kakak laki-laki yang bingung dan adik perempuan yang mendekat. Saat pendekatannya semakin kuat dan kuat, kehidupan sehari-harinya mulai berubah ...

Sejujurnya, mengikuti kisahnya, ini adalah rabucome terus menerus.

Tapi …… apa ini? Kenapa ini sangat seru untuk dibaca?! Kenapa tokoh adik perempuannya imut sekali?! Kau tak bisa menahan senyum pada sisi imutnya saat perasaannya mulai meluap!

“………-chan?”

Dan karakter kakaknya terlalu keren?! Bagaimana kau bisa bertindak begitu tulus untuk adik perempuanmu! Dan fakta bahwa dia tidak menyadari perasaannya membuatnya menjadi tokoh utama rabucome yang sempurna!

"……Onii-Chan?"

Sial. Apa ini? Aku belum pernah membaca light novel, seperti ini, kau tahu? Aku sudah membaca banyak novel yang benar-benar membuatku terserap ke dalamnya. Tapi ini dalam dimensi yang sama sekali berbeda. Ini di luar grafik. Kenapa ini sangat menyenangkan untuk dibaca? Aku tidak paham. Terus terang, adik perempuannya  terlalu imut! Dia adalah seorang heroine light novel yang sempurna!

"Onii-Chan!"

"Ha?!"

Saat aku kembali ke dunia nyata, ada wajah cemberut Suzuka di depanku.

"Apa- ?! S-Suzuka ?! Apa yang sedang kamu lakukan?!"

“Harusnya aku yang berkata begitu. Aku sudah memanggilmu dari tadi tapi kamu tidak menjawabku. "

B-Benarkah? Aku tidak mendengar apapun.

"Eh, maafkan aku. Aku terlalu asik membaca ... "

"A-Apa ini sangat menarik?"

"Itu ..."

Menarik. Sangat menarik. Saat aku hendak mengatakan itu, perkataanku tiba-tiba berhenti.

"Ya-Yah, kurasa cukup menarik?"

"Uwuu, aku paham.", Cemberut Suzuka sebelum dia melanjutkan. "Apa kamu percaya padaku sekarang?"

"Uhhh, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak!"

Memang benar judul novel dan nama penanya cocok, tapi tetap saja? Tunggu sebentar. Aku masih belum benar-benar yakin.

"Sekarang dengarkan, ini tetap sebuah rabucome antar saudara kandung, tahu? Belum lagi, adik perempuanlah yang mendekati kakaknya. Tidak mungkin kamu bisa menulis karakter adik perempuan seperti itu. "

"B-Benarkah? Tidak terasa seperti aku yang menulisnya?

Hei, hei. Tidak mungkin. Bahkan setelah mendeklarasikannya dalam judul, itu menjadi lebih jelas saat kau  membacanya secara langsung. Misalnya….

"Misalnya, coba kita lihat ucapan ini. [Onii-chan benar-benar hangat…. Bisakah kita tidur seperti ini?], Begitu? ”

"Apa- ?! K-K-Kamu ini ngomong apa tiba-tiba, Onii-chan?!"

"Apa maksudmu? Itu dari naskah yang kamu bawa. "

Ya, sedikit memalukan jika kau membacanya dengan kuat, tapi apa boleh buat.

"Yang ini juga. [Heeee, saat onii-chan mengelus kepalaku seperti ini, aku mulai merasa sangat enak~. Karema itu, bisakah kamu meneruskannya?]. Dan terutama yang satu inj: [Kenyatannya .... Aku benar-benar mencintai Onii-chan, tahu?] “

"Duh. Sudah kubilang! Bisakah kamu berhenti mengatakan hal memalukan ini sekarang juga?! ”

Suzuka menjerit dengan suara dan tubuhnya, sementara dia mengambil naskah itu dari tanganku. Wajahnya masih sangat merah, tampak seperti bisa meledak kapanpun.

“Kenapa kamu tidak menahan diri sama sekali, Onii-chan ?! Aku akan mengatakannya lagi, tapi ini murni cerita fiksi, oke ?! "

"Apa kamu paham sekarang? Kubilang kamu tidak mungkin menulis karakter adik perempuan seperti itu! "

"Ugh! Meski begitu, ini adalah novel yang memenangkan tempat pertama! "

"Lalu, kenapa kamu menulis rabucome saudara kandung seperti itu?"

"I-Itu ..."

Sambil mendengarkan keraguaku, dia mulai menatapku dengan wajah muram. Sekali lagi, kenapa kamu begitu membenciku?

"Ya .... Ya, itu benar. Itu tidak baik jika terjadi kesalahpahaman jadi aku harus memperjelasnya. Itu sederhana…. Itu karena aku kesurupan.

"K-Kesurupan?"

"Ya. Kamu paham sekarang? Kamu harus ingat kalau aku kesurupan, oke? Selain itu, tidak mungkin aku bisa menulis cerita tentang adik perempuan seperti ini, tentang bagaimana aku menyembunyikan fakta kalau aku jatuh cinta pada Onii-chan sejak lama. Pemikiran ini tidak masuk akal, bukan? Ya, 'kan?!"

“I-Itu mungkin benar…. tapi alasan macam apa itu ?!"

Aku tidak bisa menahan kebingungan setelah mendengar penjelasannya. Belum lagi, cara bicaranya yang cepat membuatku semakin bingung.

"Atau mungkin ... Begitu? Mungkin kamu berpikir demikian, karena aki menulis novel ini, aku .... berharap sesuatu seperti itu terjadi? Kalau aku ... kamu tahu ... M-M-Mencintai onii-chan, kamu tidak benar-benar berpikir begitu, 'kan?! "

Suzuka menjerit, sambil menggigit lidahnya. Ya, aku tidak akan berbohong tapi aku juga berpikir seperti itu untuk sesaat .... Kalau Suzuka mungkin jatuh cinta denganku.... Namun saat berikutnya, aku langsung menolaknya dengan "Tidak mungkin" di kepalaku. Itu hanya khayalan. Maksudku, benar, 'kan ? Suzuka yang ITU? Adik permpuanku….? Yap, tidak mungkin. Aku yakin akan hal itu.

Selain itu…. pada saat itu, dia dengan jelas berkata [Aku benci kamu, Onii-chan].

"Tidak, tidak, aku tidak berpikir seperti itu."

Karena itulah aku merespons dengan jelas. Bahkan penjelasannya tentang kesurupan lebih masuk akal dari itu. Ya, pasti begitu.

"Asakan kamu paham... huff.."

Setelah menjawabku, Suzuka menarik napas dalam-dalam dengan ekspresi wajahnya yang tidak senang. Oi, oi apa ini.

"Tenang, aku sudah membaca light novel yang tak terhitung jumlahnya dengan plot seperti itu. Mana mungkin aku percaya kalau hal serupa mungkin terjadi di kehidupan nyata. Aku tidak akan salah paham seperti itu, kamu tahu?"

“A-Ahh, ya. Itu benar. Itu benar sekali. "

Kenapa kamu terdengar sangat tidak senang? Aku sudah mengatakan itu demi kamu....?

"Baiklah, apa kamu akhirnya percaya padaku kalau aku memenangkan tempat pertama?", Kata Suzuka dengan nada bersemangat.

.....Tidak bisa tidak menyetujuinya setelah semua itu.

"Tapi apa maksudnya kesurupan itu? Apa ada orang lain yang menulisnya? "

"K-Kamu tahu, bahkan jika kamu bertanya padaku ... Aku tidak dapat mengingat apa pun saat itu. Aku seperti menjadi diriku sendiri tapi pada saat yang sama tidak. Aku seperti melihat ke dalam jurang. "

"Logika itu sangat aneh, tahu?"

"K-Karena aku tidak menulisnya sendiri, hanya ini yang bisa kukatakan."

Ya, ini bukan sesuatu yang Suzuka bisa tulis.

"Aku berharap aku akan dirasuki seperti itu juga......"

"Onii-Chan?"

"Ah! Tidak, kamu salah! Kamu tahu bagaimana aku ingin memenangkan tempat pertama untuk waktu yang lama sekarang …… Tapi bukan berarti aku iri kamu memenangkannya setelah hanya dirasuki, oke?! "

"Onii-chan .... bukankah kamu sedikit terlalu mudah untuk mengerti?"

Guh ... Apa boleh buat! Aku benar-benar frustrasi! Kenapa engkau harus melakukan sesuatu yang begitu kejam, Kami-Sama ?! Belum lagi adik perempuanku! Kenapa engkau sangat membenciku ?!

"Ugh .... Apakah ini yang kamu maksud dengan saran? Kalau begitu ... maka selamat .... Menang di tempat pertama benar-benar hebat. Ya .... ini luar biasa. Sangat….."

“Seberapa mengejutkan itu bagimu ....? Tapi bagian sarannya belum berakhir. "

Dia berniat untuk meneruskanmya bahkan setelah melihat keadaan hatiku yang hancur ... Itu sangat kejam.

"Aku tidak datang ke sini hanya untuk melaporkan kemenanganku, Onii-chan. Kamu harus mendengarkanku. "

Aku tidak bisa menolaknya, kau tahu?

“Ada masalah dengan aku memenangkan hadiah utama. Lebih tepatnya, aku tidak bisa menjadi novelis. "

"Ha? K-Kenapa ?! ”

"Aku punya dua alasan."

Suzuka mengangkat jari telunjuknya.

“Pertama, sekolahku melarang bekerja paruh waktu. Aku tidak tahu apakah bekerja sebagai novelis diperhitungkan dalam kasus ini, tapi itu juga pertanyaan dengan uang yang akan kuterima. Selain itu, aku adalah ketua OSIS. Akan buruk untuk statusku jika itu terungkap."

Dia lalu mengangkat jari tengahnya.

“Ini tentang orang tua kita. Baik itu ibu kita ataupun ayah kita takkan membiarkanku menjadi seorang novelis. Dia adalah orang yang keras, aku tidak mengira dia mengizinkannya. "

"Sekarang setelah kamu mengatakannya, keduanya memang masalah besar."

Memikirkan hal itu, orang tuaku akan marah jika dia mengetahui tentang judul yang diputuskan Suzuka. Tapi tunggu…. bukankah itu berarti novel Suzuka tidak akan dicetak dan dirilis ..? Meskipun begitu menarik? Novel ini berada pada level yang jauh berbeda dari yang pernah kubaca sebelumnya...!

“T-T-T-Tunggu! A-A-Ayo kita bicarakan ini dengan tenang, oke ?! "

"Tidak seperti Onii-chan, aku benar-benar tenang."

"Tenang…? B-Benar, apa yang ingin kamu lakukan, Suzuka? "

"Aku ..... aku ingin banyak orang membaca novel yang aku tulis."

Diberitahu begitu sungguh-sungguh, aku terkejut.

"A-aku mengerti. Jika kamu berpikir begitu, maka tidak masalah. Jadi kamu menemuiku untuk meminta saran karena itu? Kalau begitu ayo kita pikirkan- “

"Tidak, tidak perlu."

Ketika aku hendak memasuki mode konsentrasi, Suzuka menghentikan langkahku.

“Aku sudah punya ide. Itulah poin utama dari [advice]nya. "

Mengatakan itu, Suzuka menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan.

"O-Onii-chan .... apa kamu mau menjadi penggantiku?"

"………….Apa?"

Walai aku memahami perkataannya, otakku tidak dapat memahaminya.

"Uhm ..... apa yang kamu maksud dengan pengganti?"

“Aku ingin kamu menjadi penggantiku sebagai seorang penulis. Memang benar kalau akulah yang menulisnya tapi aku ingin kamu menjadi pengganti publikku. "

"Oh, oke ... Itu akan menyelesaikan masalah dengan sekolahmu dan orang tua."

Jadi itu seperti penulis hantu? Tapi, seoranh pengganti .... Bukankah itu ide yang jenius? Kalau itu aku, aku tidak bisa memikirkan hal seperti itu.

"Oke, aku mengerri ... tapi tunggu?"

Ada satu hal yang tidak kumengerti ...

"Aku mengerti tentang menjadi pengganti ... tapi kenapa aku?"

"I-Itu ... Karena itu Onii-chan, kamu tahu satu atau dua hal tentang bisnis ini. Dan kamu sudah tahu soal itu ... "

"Karena kamu sudah memberitahuku soal itu?!"

Tunggu, tunggu, tunggu. Bukan itu. Ada masalah yang lebih penting....

“Kamu ingat bagaimana impianku untuk memenangkan tempat pertama, 'kan ?? Mana bisa aku menjadi penulis untuk novel lain! "

"T-Tapi itu cuma pengganti ...."

Karena itulah masalah! Aku minta maaf, tapi tidak mungkin bagiku untuk menjadi penggantimu.... "

Menyatakan alasanku,  aku memperhatikan mata Suzuka yang berair.

"Tapi! Tapi! Walau aku meminta padamu ... Onii-chan itu .... "

Melihat reaksi Suzuka, sesuatu dalam diriku berubah. Hanya dengan melihat wajahnya yang khawatir, rasa sakit yang tak dikenal muncul dalam diriku. Itulah perasaan yang kudapatkan. Suzuka meminta bantuanku. Aku tidak percaya, tapi itu benar-benar terjadi di depan mataku. Adegan itu begitu nyata. Apa aku benar-benar bisa menolak Suzuka yang ada di depanku, yang berusaha paling keras untuk menahan air matanya .....? Menolak permintaan seseorang yang memasang wajah seperti itu?….

"Ugh! Baiklah!"

Sambil menggumamkan kata-kata ini, aku membuat keputusan dan ......

"Aku mengerti! Aku akan menjadi penggantimu! ”

Walau aku bukan penggemar beratnya, itu adalah perasaanku yang sejujurnya. Meskipun dia membenci kakak laki-lakinya, dia masih datang untuk meminta bantuan padaku karena dia benar-benar ingin menjadi seorang penulis ..... bagaimana aku bisa mengatakan tidak padanya sekarang? Kali ini, aku harus bertindak seperti seorang tokoh utama.

“Onii-chan? ........ Sungguh?”, Dia bertanya sambil menatapku dengan air mata berlinang.

Ya, sungguh. Aku tidak tahu kenapa, tapi saat dia menatapku dengan mata lurus seperti ini, aku merasa malu. I-Itu ... Itu, kau tahu? Kalau terus seperti ini, takkan asda yang membaca novel yang ia tulis. Itu akan hilang begitu saja. Sebagai seseorang yang sangat menyukai light novel, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi ...

"Onii-Chan?"

Aku meneruskan sambil menyembunyikan perasaan ini.

"T-Tapi! Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku masih ingin menjadi penulis light nov. Saat alu memenangkan hadiah utamanya, aku akan berhenti menjadi penggantimu, oke? "

"Ah... ya! Aku dengan senang hati menerima persyaratan ini! "

"Hei.tunggu! Apa kau lega barusan?! ”

"Melihat keberhasilanmu sampai sekarang, aku bisa melihat kalau semuanya akan baik-baik saja."

"Apa maksudnya itu?!"

Mendengar kata-katanya yang tanpa ampun, aku merasa hampir menangis. Mengatakan sesuatu seperti itu dan tidak memberiku kesempatan untuk melawan itu kejam sekali.... Sial…. suatu hari nanti aku pasti akan menjadi penulis light novel dan membalas rasa malu ini!

"Tapi ... aku senang. Akh pikir kalau itu Onii-chan, kamh pasti akan menerimanya. Sungguh .... Terima kasih banyak .... "

Sementara menahan air mata di matanya, Suzuka menunjukkan padaku senyum yang bernilai lebih dari seribu kata. Aku benar-benar berpikir kalau aku telah membuat keputusan yang tepat …… Huh? Sudah berapa lama sejak aku melihatnya tersenyum seperti itu. Saat aku melihat wajahnya yang tersenyum, aku mulai berpikir, “Yah, kurasa tidak apa-apa.”

"Tentu saja. Kakak laki-laki selalu membantu adik perempuannya. "

Sambil berusaha menyembunyikan rasa maluku dengan kata-kata ini, tiba-tiba sebuah suara bergema di kamarku.

Saat aku mulai mencari sumbernya, Suzuka mengeluarkan ponselnya (bukan smartphone tetapi telepon tradisional).

"Waktu yang tepat. Nah, Onii-chan, kalau kamu mau."

"Hah? Mau apa? Kamu mau aku mengangkat teleponnya?

"Ya. Saat aku menjawab surat itu, mereka berkata kalau seseorang dari departemen editorial akan menelepon malam ini untuk membahas rincian lebih lanjut. "

"Hah?! I-Itu agak mendadak .... "

Departemen editorial ... .. benar begitu? ... Editor dari penerbit ?! A-Apa yang harus kulakukan ... Ini adalah hal yang nyata ... Rasanya seperti aku adalah seorang novelis sungguhan ?! Tidak tidak Tidak. Bukan aku yang memenangkan tempat pertama.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Kalau kamu tidak segera menjawab .... "

"A-Ah, maaf."

Menjawab Suzuka, aku menekan tombol penerima sambil bergetar hebat.

"Ha-!"

.... Aku menggigit lidahku.

「Halo? Ini Shinozaki Reika dari King Fantasy Publisher 」

Anehnya, aku mendengar suara seorang wanita. A-Apa yang harus kulakukan? Dan tidak, ini bukan karena orang itu seorang wanita.

「Huh? Halo? Apakah ini Towano Chikai?」

"Ah, y-ya. Nama saya Nagami .... Ah tidak! Saya Touwano Chikai, ya!"

"Oh benarkah? Baik. Kami akhirnya berhasil menghubungi Anda .... Kami telah memanggil Anda lebih dari seratus kali dan sekarang sehingga kami benar-benar khawatir. 」

"S-Seratus ?!"

Bukankah itu agak berlebihan?

「Ya. Setelah membaca novel yang luar biasa, kami tidak sabar untuk berbicara dengan Anda secara detail tentang cara merilisnya, Anda tahu.」

"Begitu ya…."

「Oh, ya. Saya hanya ingin memastikan, tapi Anda adala Towano Chikai yang menulis [Kisah seorang adik perempuan yang mencintai kakaknya terlalu banyak untuk diatasi.], bukan」

"Ah…"

Saat dia mengatakan itu, aku akhirnya sadar. Kalau aku menjadi pengganti Suzuka .... maka itu berarti pada dasarnya aku yang menulis novelnya?! Rabucome saudara kandung yang tumpul itu!!

Sambil memegang telepon di dekat telingaku, aku buru-buru berbalik. Seolah sudah menduganya, Suzuka mengalihkan matanya dan memalingkan muka.

「Huh? Ada apa?」

"T-Tidak, bukan itu! Yah, kamu tidak salah, tapi bukan itu!"

Tenanglah, diriku! Aku tidak mengerti apa yang kau katakan !!

“Y-Ya, kamu benar. Akulah yang menulis novel itu. "

「Kalau begitu izinkan saya memberi selamat kepada Anda. Selamat. Itu benar-benar novel yang menarik. 」

Kalau itu benar-benar novelku, aku akan menangis saat ini. Tapi karena itu novel dari adik perempuanku, segalanya jadi berbeda.

「Sungguh, karakter spesialnya sangat luar biasa. Itu adalah pertama kalinya saya melihat karakter adik perempuan yang imut. Terutama di bagian selanjutnya, adegan di mana saudari yang cemburu menerobos ke dalam bak mandi untuk mencuci tubuh kakaknya adalah hal yang paling saya sukai. Saya tidak bisa berhenti tertawa.」

"Mandi ... .menerobos ... ..membersihkan ... ..?"

Apakah ada adegan seperti itu di bagian selanjutnya ...?

Sambil menelan ludah, aku berbalik dan melihat Suzuka yanv menatapku dengan wajah merah padam. “Aku kesurupan!” Sepertinya itulah yang ingin dia katakan.

「Keimutan dari adik perempuannya sangat luar biasa. Bisa melihat keimutan  ini di hampir setiap adegan kecil adalah hal yang sangat langka. 」

"Begitu....ya."

Ini buruk ..... aku ingin terus membaca novelnya.

「Bagaimana dengan Towano Chikai-sensei? Di adegan mana Anda paling banyak bekerja? Mungkinkah klimaks di mana adik perempuan menerobos masuk ke pertemuan sekolah untuk menyatakan kalau dia adalah istri kakak laki-lakinya?」

"Haaaaaaaaaaa?!?!"

Tunggu sebentar…. Bagaimana akhirnya? Sekali lagi, saat aku berbalik, Suzuka yang berwajah merah berbisik, “Ini adalah cerita fiksi yang kutulis saat kerasukam!"

“H-Hei, Onii-chan. Apa yang kamu bicarakan. Karena kamu jelas tidak sanggup melakukannya sekarang, bagaimana kalau kamu tutup panggilannya sekarang? ", Bisik Suzuka.

Setelah berpikir sebentar, aku menoleh ke telepon lagi dan mulai berbicara.

“P-Permisi. Karena saya sedikit terkejut dengan panggilan ini, saya tidak bisa meneruskannya saat ini. "

「Huh? Ah, permisi. Saya sedikit tertarik. Kalau begitu, mari kita bicarakan ini secara rinci pada upacara penghargaan. 」

"U-Upacara Pengharhaan...?"

Ya, itu sudah diduga. Saat aku menyadari tugas yang kuambil, aku mulai menggigil. Setelah membahas rincian kecil selama lima menit, aku menutup telepon.

“Haaaaaaaa …….”

Aku menghela nafas panjang. Aku sangat gugup....

"Dan? Bagaimana?"

"D-Dasar.... Jangan membuatku menerima panggilan penting seperti itu tiba-tiba! "

Jantungku masih berdebar kencang. Aku sedang berbicara dengan editor yang nyata ....

"Editor itu benar-benar memuji novelmu. Tentang karakter adik perempuanmu yang sangat imut dan sebagainya. "

"A-aku mengerti. Karena akj kesurupan saat menulis plot dan semuanya, aku tidak bisa mengingat semuanya tapi rasanya tidak buruk, menurutku "

Hei. Apakah kamu benar-benar senang dengan itu sebagai penulis?

"Yah, kita akan tahu detailnya setelah upacara penghargaan."

"Akup aham. Upacara penghargaan, ya. Aku sangat senang karena aku memintamu untuk menjadi penggantiku. Tidak mungkin aku bisa berpartisipasi di dalamnya."

"Oh ya, aku benar-benar harus pergi ke sana, ya."

"Ya, kamu adalah penggantiku."

Setelah Suzuka membungkuk padaku dengan wajah serius, bahuku terjatuh. Tapi yah, kurasa tidak bisa mengubah keadaan ini. Suzuka berdiri seperti dirinya dan informasi menyebar dengan sangat cepat.

"Haaaaa ........ entah kenapa aku sangat lelah. Karena sudah malam, bagaimana kalau kamu kembali ke kamarmu sekarang? Aku akan memenuhi perankusebagai pendukung, jadi jangan khawatir. "

"Ya kamu benar. Aku juga sangat gugup hari ini, jadi aku juga sangat lelah. "

Kenapa kamu lelah ...? Aku yang melakukan sebagian besar pekerjaan hari ini.

"Baiklah kalau begitu, mari kita bicarakan ini nanti. Terima kasih banyak untuk hari ini. "

Suzuka menjulurkan lidahnya sambil membungkuk padaku. Saat dia pergi untuk mengambil naskah itu, aku menghentikan langkahnya.

“T-Tunggu, tunggu. Tolong tinggalkan naskahnya di sini! "

"Hah? Naskah .... Kenapa kamu menginginkannya?

Pada pertanyaan yang tampaknya sungguh-sungguh ini, aku kehabisan kata-kata untuk sesaat. Karena si Shinozaki-san itu membicarakannya sepanjang waktu, aku menjadi sangat tertarik .... Aku tidak bisa menahan diri lagi. Walaupun aku membeli begitu banyak novel hari ini, aku hanya ingin membaca naskahnya sekarang.

“Yah, bagaimana pun aku menjadi penggantimu? Mana mungkin penulis tidak tahu apa-apa tentang novel mereka sendiri, kan?"

Itu bukan alasanku yan utama. Tapi aku takkan pernah mengatakan itu padanya.

"Kamu tidak salah, tapi ... Karena itulah aku ingin membicarakannya denganmu nanti."

"Tapi lebih baik membacanya sendiri, bukan?"

"Aku paham. Tapi tolong ingat kalau bukan aku yang menulis ini! Aku kesurupan saat aku menulisnya, oke ?!

Hampir menjeritkan itu, Suzuka meletakkan naskahnyake tanganku.

"Selamat malam, Onii-chan ....."

“O-Oh, ya. Selamat malam."

Begitu Suzuka kembali ke kamarnya sendiri, aku mengalihkan pandanganku ke naskah itu. Aku tidak menunggu sesaat dan langsung melompat ke dunia yang ditulis dalam cerita ini.

Hari itu, aku tidak tidur satu menit pun karena aku terus membaca sampai dini hari. Itu karena begitu aku selesai, aku mulai membacanya untuk kedua kalinya. Sebelum aku menyadarinya, ternyata sudah subuh. Karena aku terserap ke dalamnya, aku tidak merasa lelah sama sekali …… Jadi aku mulai membacanya untuk ketiga kalinya. Novel Suzuka terlalu menarik. Tidak, menarik tidak cukup untuk mengungkapkannya. Kisah tentang adik perempuan yang mengolok-olok kakaknya dan mendekatinya karena dia sangat mencintainya. Terkekeh tentang keimutan adik perempuannya tidak pernah benar-benar berhenti, itu sangat bagus. Sekarang aku memikirkannya, sampai sekarang aku tidak pernah bersemangat sebanyak itu karena seorang heroine yang kutemui dalam sebuah novel. Aku ingin tahu apakah aku bisa menulis novel yang semenarik ini ....? Saat aku menyelesaikannya untuk ketiga kalinya, hal itu berenang di benakku. Membaca novel ini hanya menambah keinginanku untuk menulis novel yang menarik seperti ini.

Previous | TOC | Next

No comments